Bahasa jurnalistik atau biasa disebut dengan pers merupakan satu ragam bahasa kifatif bahasa Indonesia disamping dapat juga ragam bahasa akademik,ragam bahasa uisaha,ragam bahasa filosofik dan ragam bahasa riterer.
Bahasa jurnalistik merupakan bahasa yang digunakan oleh wartawan dalam menulis karya-karya jurnalistik media masa.
Bahasa jurnalistik memiliki karakter yang berbeda-beda bedasarkan jenis tuisan bahasa jurnalistik yang digunakan untuk menulis sportase investigasi lebih cermat bila dibandingkan dengan bahasa yang digunakan dalam penulisan features bahkan bahasa jurnalistik pun sekarang sudah membina kaidah-kaidah seperti dalam penulisan jurnalistikperdamayan
Dalam menulis dapat factor yang mempengaruhi kreateristik bahasa jurnalistik karena pengetahuan masalah ,angle tulisan ,pembagian tulisan dan sumber.namun demekian bahasa jurnalistik tidak meninggalkan kaidah yang dimiliki oleh ragam bahasa Indonesia baku dalam pemakaiyan kosa kata ,struktur sintaksis dan wacana,karena keterbatasan yang dimiliki surat kabar maka bahasa jurnalistik memiliki sifat yang khas yaitu singkat padat sederhana kincar jelas,lugas dan meremik
PEMAKAIAN BAHASA JURNALISTIK
Terdapat berbagai penelitian yang terkait dengan bahasa,pikiran ,idiologi,dan media masa cetak Indonesia,peneliti pengaruh bahasa dan budaya belanda serta jawa dalam pengembangan bahasa polotik Indonesia modern
Sebagian variasai dapat diperoleh dengan :
1. Pemasangan kalimat yang berbeda menerut struktur gramatikalnya
2. Memakai kalmia yang panjang dan berbeda-beda
3. Pemakaian urutan kalimata seperti subjek,pradiket,objek,dan keterangan denga selang seling
Agar penulis mampu memiliki kosa kata yang tepat mereka dapat memperkaya kosa kata dengan latihan penambahan kosa kata dengan teknis sinonim dan antonym
Goerawan Muhamad pada 1974 telah melakukan “revolusi putih”yaitu melakukan kegiatan pemangkasan sekaligus pemendekan makna dan subtansi suatu berita .
Dalam hubungan dengan prinbsip penyutingan bahasa jurnalistik terdapat beberapa prinsip :
1. Balanang menyangkut lengkap tidaknya batang tubuh dan data tulisan
2. Visi tulisan seorang penulis yang mereferensi pada penguasan atas data-data actual
3. Logika cerita yang mereferensi pada kecocokan
4. Akurasi data
5. Keterangan data setidaknya perinsip swih
6. Panjang pendeknya tulisan karena keterbatasan tulisan
PRINSIP DASAR BAHASA JURNALISTIK
Menurut JS BADUDU (1988) bahasa jurnalistik memiliki sifat khas yaitu?
1. Singkat
Artinya : bahasa jurnalistik harus menghindari pemelasan yang panjang dan bertele-tele
2. Padat
Artinya : bahasa jurnalistik yang singkat itu sudah mampu menyampaikan informasi yang lengkapsemua yang diperlukan pembaca sudah tertampung didalamnya menerapkan perinsip sw ih
3. Sederhana
Artinya: bahasa pers sedapat-dapatnya memiliki kalimat tunggal yang sederhannya bukan kalimat majemuk yang panjang rumit dan kompleks,kalimat yang efektif ,praktis sederhana pengungkapan kalimatnya tidak berlebihan pengungkapanya.
4. Lugas
Artinya bahasa jurnalistik mampu menyampaikan informasi secara langsung dengan menghindari bahasa yang berbunga-bunga
5. Menarik
Artinya dengan menggunakan pilihan kata mesti hidup,tumbuh,dan berkembang
6. Jelas
Artinya informasi yang disampaikan jurnalistik dengan mudah dipahami khalayak umum
Dipandang dari fungsinya bahasa jurnalistik merupakan perwujutan dari dua jenis bahasa yaitu: seperti yang disebut halliday sebagai fungsi ideasional dan fungsi tekstual yaitu wancana yang mejikan fakta-fakta
ADA EMAPAT PERINSIP RETORIKA TEKSTUAL YANG DIKEMUKAKAN LEECH YAITU:
1.PRINSIP PROSESIBILITAS
Menganjurkan agar teks disajikan sedemiklian rupa sehingga mudah bagi sipembaca memahami pesan pada waktunya dalam proses memahaminya pesan penulis harus menentukan
a.bagaiman memahami pesan-pesan menjadi satuan
b.bagaimana tingkat subordinasi dan seberapa pentingnya masing-masing satuanya
c.bagaimana mengerutkan satuan-satuan pesan itu
2. PRINSIP KEJELASAN
Prinsip ini menganjurkan agar bahasa teks menghindari ketaksaan
3.PRINSIP EKONOMI
Prinsip ini menganjurkan agar teks itu singkat tanpa harus merusak
4.PRINSIP EKSPRESIVITAS
Prinsip mini menganjurkan agar teks itu dikontruksikan selaras dengan aspek-aspek pesan
Pemakayan kata kalimat dan alinia
Pada pembelajaran BIPA tingkat lanjut dapat mempotensikan penggunaan bahasa Indonesia ragam jurnalistik dengan beberapa usaha :
1.pemakaiyan kata-kata yang benar
Semakin banyak kosa kata yang dikuasai maka sebanyak pula pula gagasan dikuasai dan sanggup dikuasai
2.penggunaan kalimat efektif kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan berlangsung sempurna
Tabor eryanto tentang analisi teks massa,dan penelitian yang brekaut dengan pers diatas,ternyata belum terdapat penelitian yang secara khusu memformulasikan kreateristik dengan bahasa jurnalistik diatas berdasarkan induksi kreateristik bahasa pers yang termonifestasikan dalam kata,kalimat,wavcana
Roni wahyono menemukan bahasa wartawan disemarang dan Yogyakarta yakni pada aspek grematikal ,leksikal,ortografi penyebab wartawan melakukan kesalahan bahasa dari factor penulis karena minimnya penguasaan kosa kata,pengetahuan bahasa yang terbatas dan kurang bertanggung jawab terdapat pemakayan bahasa
Ada beberapa penyimpangan bahasa jurnalistik dibandingkan dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu:
1. Penyimpangan morfologis
Penyimpangan yang terjadi pada judul berita surat kabar yang memakai kalimat aktif yaitu pemakaian kosa kata kerja tidak baku dengan menghilangkan afiks
2. Kesalahan sintaksis
Kesalahan pemakaian tata bahasa atau struktur kalimata yang kurang benar sehingga sering mengacaukan pengertian
3. Kesalahan kosa kata
Kesalaha ini sering dilakukan dengan alas an kesopanan atau meminimalkan dampak buruk pada pemberitaan
4. Kesalahan ejaan
Kesalahan dalam penulisan kata seperti jumat ditulis jum’at
5. Kesalahan pemenggalan
Kesalahan ini terjadi karena pemenggalan bahasa Indonesia masih menggunakan program computer bahasa inggris
Untuk menghindari kesalahn dari yang diatas hendaknya penulis melakukan kegiatan penyutingan baik menyangkut pemakaian kalimat ,pilihankata,dan ejaan,oleh karena itu seorang penulis seyogyanya memperhatikan penataan dengan :
a. Memperhatikan kata ganti
b. Gagasan yang sejajar dituangkan dengan kalimat sejajar pemakayan bentuk aktif atau pasif dan mengulang fungsi khusus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar