Rabu, 05 Oktober 2011

Daftar Pustaka


Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Bagi orang awam, daftar pustaka mungkin tidak penting artinya, tetapi bagi mahasiswa, sarjana, atau seorang cendekiawan daftar kepustakaan itu merupakan suatu hat yang sangat penting karena daftar pustaka merupakan salah satu syarat karya tulis. Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan dan memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peranan dalam penulisan karya tulis. Dalam suatu karya tulis mungkin kita tidak menemukan Daftar Pustaka, mungkin saja kita menemukan Pustaka Rujukan, Pustaka Acuan, bahkan versi bahasa Inggrisnya, yakni Bibliografi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui prosedur atau cara penyusunan daftar pustaka.
B. Perumusan Masalah

1. Apa pengertian daftar pustaka?
2. Apa saja fungsi daftar pustaka?
3. Apa saja unsur-unsur daftar pustaka?
4. Apa saja jenis-jenis daftar pustaka?
5. Bagaimana penyusunan dan penulisan daftar pustaka?
C. Tujuan Penulisan
Mengetahui pengertian, fungsi, unsur, jenis, dan penyusunan atau penulisan
daftar pustaka.




Bab II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Daftar Pustaka

Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang digarap. Melalui daftar kepustakaan yang disertakan pada akhir tulisan, penulis dapat melihat kembali kepada sumber aslinya. Penulis dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai pertalian dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula horison pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.

B. Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi daftar pustaka antara lain:
•Memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil
pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain.
•Memberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan sehingga dapat
ditelusuri bila perlu.
•Apabila pembaca berkehendak mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip,
dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
•Memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan.





•Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.
•Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya yang dia buat.

C. Unsur-unsur Daftar Pustaka
Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan daftar pustaka, tiap penulis harus mengetahui pokok-pokok yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah daftar pustaka adalah:
•Nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
•Judul buku, termasuk judul tambahannya.
•Data publikasi: nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi buku
tersebut.
•Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan,
nama majalah, jilid. nomor dan tahun.

Ada penulis yang memberikan suatu daftar pustaka yang panjang bagi karya yang ditulisnya. Namun untuk penulisan karya-karya pada taraf permulaan cukup diambil buku yang dianggap penting sebagai pertimbangan atau dijadikan dasar orientasi dalam penyusunan bahan-bahan karya tulis itu. Bila daftar pustakanya cukup panjang, biasanya dibuat daftar berdasarkan klasifikasinya. Ada yang membedakan daftar yang hanya memuat buku, artikel majalah, artikel ensiklopedi, harian, dan sebagainya. Ada pula yang membuat daftar berdasarkan kaitannya dengan tema yang digarap: buku-buku atau referensi dasar, daftar pustaka khusus dan daftar pustaka pelengkap. Letak daftar pustaka juga ada aturannya. Bila karangan tidak terlalu panjang, misalnya skripsi, maka cukup dibuat sebuah daftar pustaka pada akhir karangan itu. Tetapi kalau bukunya sangat tebal , serta tiap bab cukup banyak bahan- bahan referensinya, maka dapat diusahakan sebuah daftar pustaka untuk tiap bab. Dalam hal terakhir ini ada kemungkinan bahwa sebuah karya dapat disebut berulang kali dalam bab-bab berikutnya.



E. Penyusunan Daftar Pustaka
Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu
dari tiga sistem berikut :
•Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan.
•Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
•Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut abjad.

Cara membuat daftar pustaka
Dari contoh di atas, tampak bahwa cuplikan wacana di atas mengacu pada pendapat yang diambil dari buku How to Design and Evalute Researche in Education karangan Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen yang diterbitkan di New York oleh Mc Graw-Hill Inc., pada tahun 1993. ada pula yang diambil dari buku berjudul
Metodologi Penelitian Masyarakat yang ditulis oleh Furqon pada tahun 2000.

Berdasarkan daftar pustaka di atas, dapat diketahui tata cara menulis rujukan. Tata cara itu berkaitan dengan penulisan nama pengarang, judul buku atau artikel, nama penerbit, tahun terbit, edisi buku, dan kota penerbit.
Pada contoh daftar pustaka di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Nama penulis yang terdiri atas dua kara, ditulis terbalik. Di antara dua kata itu
disisipi tanda koma (,). Misalnya, Fraenkel, Jack R., Namawi, H. Hadori.

2. Buku yang ditulis oleh dua penulis, hanya penulis pertama saja yang penulisannya dibalik, sedangkan penulis kedua tidak dibalik. Misalnya, Fraenkel, Jack R. dan Norman E. Wallen.
3. Tahun penerbitan buku ditulis sesudah nama penulis. Di antara nama penulis
dan tahun penerbitan buku disisipi tanda titik (.).
4. Judul buku ditulis setelah tahun terbit dan ditulis paling akhir. Di antara tahun
terbit dan judul buku didahului tanda titik (.).

5. Nama kota penerbit dan nama penerbit ditulis paling akhir. Di antara nama kota dan nama penerbit disisipi tanda titik dua (:). Misalnya, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

6. Jika buku telah diterbitkan dalam beberapa edisi, keterangan tentang edisi buku diletakkan sebelum nama kota. Misalnya, Lyons, John. 1979.Sem atics. Vol. I. London: Cambridge University Press.





1. Artikel yang disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul artikel, nama majalah atau jurnal (cetak miring atau digarisbawahi), volume majalah atau jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.

2. Artikel yang disusun oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul artikel, nama majalah atau jurnal (cetak miring atau digarisbawahi), volume majalah atau jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.
3. Kelompok
makalah
yang
dipresentasikan

dalam seminar/konferensi/simposium: nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau digarisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.

4. Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul disertasi/thesis (cetak miring atau digarisbawahi), tempat penerbitan (kota), universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.
Contoh artikel surat kabar sebagai sumber acuan :
6
Soemantri, Gumilar Rusliwa. “Tatakelola Mutu Total pada PT” . Dalamkom pas, 4
September 2003. Jakarta.
Contoh artikel majalah :
Nurjanah, Darul. 2003. “Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Profesional” .
DalamEpigr am, Nomor 2 (Oktober 2003). Depok.
H. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
1. Kelompok makalah / informasi dari internet (apabila ada nama penulis) : nama
penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah / informasi, alamat web.

2. Kelompok makalah / informasi dari internet (apabila tidak ada nama penulis) : nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul makalah / informasi, alamat web.
Contoh :
Nasution, Salman. “Permasalahan Umum dan Dinamika BHMN” Dalam
http://www.kompas.com
, 12 Desember 2004
7
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dapat diambil kesimpulan bahwa daftar pustaka adalah daftar referensi yang dijadikan acuan dalan suatu karya tulis. Banyak tata cara dan bentuk penulisan yang dapat kita cantumkan dalam penulisan daftar pustaka. Dalam makalah ini contohnya kita telah mengenal penulisan daftar pustaka dari referensi buku, majalah, artikel maupun surat kabar.

Demikianlah makalah ini kami buat. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan guna meningkatkan kualitas makalah kami pada kesempatan yang akan datang. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca.

Tidak ada komentar: