PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Delapan metode pembelajaran dalam rangka penguasaan berbahasa yaitu
tata bahasa terjemahan,langsung,audio lingual,
guru diam,suggestopedia,pembelajaran bahasa masyarakatrespon fisik tota dan komunikatif (freeman,1986).
Masing-masing metode hanya ditekankan pada prinsip dan cara kerjanya yang terdiri dari konsep, tujuan, peran, proses belajar mengajar,interaksi, pandangan terhadap berbahasa-budayaaspek bahasa,peranan BIalat evaluasi dan respon terhadap kesalahan.
B.Batasan Masalah
Terkait dengan uraian latar belakang diatas, maka batasan masalah dalam penulisan ini adalah membahas tentang metode pembelajaran dalam rangka penguasaan berbahasa.
C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan batasan masalah diatas ,maka tujuan pembahasan ini yaitu untuk mengetahui Metode yang dipakai dalam pembelajaran bahasa dalam proses belajar mengajar.
PEMBAHASAN
Menurut Freeman(1986) ada delapan metode pembelajaran dalam rangka penguasaan berbahasa yaitu
- Tata bahasa terjemahan
- Langsung
- Audio lingual
- Guru diam
- Suggestopedia
- Pembelajaran bahasa masyarakat
- Respon fisik total
- Komunikatif
1.Metode Tata Bahasa –Terjemahan
Metode ini sering disebut metode tradisional sebagai pencerminan dari bahasa Yunani Kuno dan Latin yag diajarkan selama berabad-abad.Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa ada satu logika semesta sebgai dasar semua bahasa di dunia dan bahasa merupakan cabang logika.
a. Tujuan Pembelajaran
Metode tata bahasa –terjemahan bertujuan agar siswa dapat membaca literatur didalam bahasa target,mempelajari kaidah tata bahasa,kosakata,dan mengembangkan aktivitas mental.
b. Peran
Guru memiliki otoritas,siswa mengikuti instruksi untuk mempelajari apa yang diketahui guru
c. Proses Belajar Mengajar
Siswa belajar dengan cara menerjemahkan dari bahasa satu ke bahasa lain menerjemahkan pesan pengajaran kedalam bahasa target kepada penutur asli.Tata bahasa berupa kaidah-kaidah kebahasaan dan contoh-contoh pada umumnya dipelajari secara deduktif. Siswa meresepsi kaidah-kaidah tersebut, kemudian menerapkanya pada contoh lain.Mereka mempelajari paradigma seperti konjugasi kata kerja bahasa asli melalui kosakatanya.
d. Interaksi
Sebagian besar interaksi berupa interaksi guru kesiswa dan interaksi atas inisiatif siswa.Interaksi antarsiswa relative sedikit.
e. Pandangan tentang Bahasa-budaya
Bahasa sastra dipandang superior untuk bahasa lisan,aspek budaya dianggap sama dengan sastra dan seni.
f. Aspek-aspek Bahasa
Kosakata dan tata bahasa sangat ditekankan.Membaca dan menullis merupakan keterampilan utama.Berbicara dan mendengarkan tidak ditekankan.
g. Peranan B1
B1 memberikan kunci terhadap makna dalam bahasa target, B1 digunakan didalam kelas secara bebas.
h. Alat Evaluasi
Tes berupa penerjemahan dari B1 kebahasa target dan bahasa target ke B1, penerapan kaidah tata bahasa,dan menjawab pertanyaan tentang budaya bahasa target.
i. Respon terhadap Kesalahan
Tekanan utama pada pembetulan kesalahan.Guru membetulkan ketika jawaban siswa salah.
2.Metode Langsung
Metode ini ada sebagai reaksi dari ketidak sempurnaan metode tata bahasa-terjemahan. Sebenarnya metode ini telah digunakan dalam pengajaran bahasa target sejak zaman Romawi (abad ke-15). Metode langsung memiliki beberapa nama sebutan yakni metode baru,metode perbaikan, metode alamiah atau metode lisan.
Metode langsung memiliki asumsi bahwa proses belajar bahasa target sama dengan belajar B1 yaitu pemakaian bahasa secara langsung dan intensif dalam komunikasi.Belajar bahasa target sama dengan seorang anak belajar B1-nya dengan cara menyimak dan berbicara. Oleh karena itu ,pembelajar bahasa target harus dibiasakan berpikir dalam bahasa target dan menjauhkan penggunaan B1.
a. Tujuan Pembelajaran
Penguasaan bahasa target secara lisan agar dapat berkomunikasi dan berfikir dalam bahasa target .Untuk mencapai tujuan ini siswa mengasosiasikan kata-kata dan kalimat-kalimat dengan artinya melalui demonstrasi pergaan, gerakan-gerakan dan mimik –mimik .
b. Peran
Secara langsung guru beraktifitas didalam kelas,tetapi siswadan guru merupakan pasangan (partner)dalam proses pengajaran.
c. Proses Pengajaran
Secara langsung siswa diajarkan untuk dapat menghubungkan makna dalam bahasa target .Kata-kata atau frase-frase baru dalam bahasa target disampaikan dalam suatu realita, gambar,atau pantomim tidak pernah dalam B1.Siswa dituntut banyak berbicara dalam bahasa target dan berkomunikasi dalam situasi nyata.Kaidah tata bahasa dipelajari secara induktif dengan cara membuat generalisasi dari contoh-contoh.Siswa menggunakan kata-kata baru dalam struktur bahasa.
d.Intraksi
Guru dan siswa saling berinteraksi,siswa atau guru dapat saja memprakarsai interaksi.Hal ini dilakukan secara langsung.
d. Kaitan dengan perasaan,Pandagan terhadap Bahasa dan Budaya
Yang diutamakan dalam bahasa adalah ujaran (berbicara),bukan menulis.Setiap hari siswa belajar bicara dalam bahasa target.Aspek-aspek budaya bahasa target dipelajari, seperti sejarah, geografi, dan kehidupan sehari-hari.
Siswa diuji melalui pemakaian bahasa secara nyata seperti wawancara lisan dan menulis paragraph.
e. Respon terhadap Kesalahan
Sedapat mungkin melakukan koreksi diri (self correction)
3. Metode Audiolingual
Metode Audiolingual merupakan karya pendekatan behavioristik yang dipelopori oleh skinner.
a. Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran dapat menggunakan bahasa target dalam komunikasi secara otomatis sehingga membentuk kebiasaan seperti pembelajar menggunakan B1-nya.
b. Peran
Guru mengontrol perilaku bahasa pembelajar secara langsung.Guru memberikan model bagi pembelajarnya sedangkan pembelajar mengulang dan menirukan dengan cepat dan tepat.
c. Proses Belajar Mengajar
Kosakata dan struktur disajikan dengan dialog yang dipelajari melalui imitasi dan repetisi . Tubian didasarkan pada pola-pola dialog.Respon yang benar dari pembelajar diberi penguatan .Tata bahasa diambil dari model .Informasi budaya dikontekskan dalam dialog atau disajikan oleh guru .Membaca dan menulis didasarkan pada kegiatan oral.
d. Pandangan terhadap Bahasa dan Budaya
Linguistik deskriptif berpengaruh pada pendekatan ini.Setiap bahasa dipandang memiliki keunikan tersendiri pada sistim fonologi,morfologi dan pola sintaksis.Pendekatan ini menekankan pada ujaran dan menggunakan sistematika silabus dari struktur linguistic yang sederhana menuju ke yang lebih sulit.Budaya berpengaruh pada bahasa dan perilaku sehari-hari.
e. Aspek yang ditekankan
Struktur bahasa menekankan kosakata yang dikontekstualisasikan dalam dialog,tetapi terbatas pada pola-pola sintaksis yang dianggap penting.Pendekatan ini mengutamakan keterampilan alamiah: menyimak ,berbicara,membaca dan menulis dengan penekanan pada keterampilan menyimak dan berbicara. Lafal merupakan hal yang mendasar .Kegiatan belajar sering dilakukan dalam laboratorium bahasa dengan tubian.
f. Peran B1
Kebiasaan pembelajar menggunakan bahasa aslinya dipandang sebagai interferensi .Bhasa asli tidak dapat dimanfaatkan didalam kelas.Analisisnya konstrastif sangat membantu untuk menemukan titik letak interferensi.
g. Alat Evaluasi
Tes bersifat deskriptif.Tes berkisar pada pembedaan antarkata atau mengisi kata-kata dalam kalimat secara tepat.
4. Guru Diam
a. Tujuan Pembelajaran
Pemakaian bahasa untuk ekspresi dirimengembangkan kemandirian dan ketetapan berbahasa siswa.
b. Peran
Guru sebagai subordinasi dalam pembelajaran.Guru hanya akan membantu siswa jika siswa itu betul-betul membutuhkan demi kemajuan belajar.Pembelajar bertanggung jawab atas pembelajaran nya.
c. Proses Belajar Mengajar
Siswa belajar mulai dari bunyi,diawali dari hubungan antarbunyi bahasa target dengan menggunakan kartu-kartu bunyi bahasa.Kemudian guru menciptakan situasi ,dapat mengunakan lembar-lembar kuesioner dengan fokus perhatian pada struktur.Siswa berinteraksi seperti situasi yang diciptakan .Guru-guru mengamati kesalahan siswa dan menjelaskan aspek yang belum jelas dan mengatur instruksi yang disetujui .Pembelajar dituntut untuk bertanggung jawabatas pembelajaranya.Pembelajaran tambahan setiap istirahat.
d. Interaksi
Guru lebih banyak diam ,tetapi sangat aktif untuk meciptakan situasi,menyimak siswa berbicara hanya untuk memberi penjelasan.Ditekankan interaksi siswa dengan siswa.
e. Kaitan dengan Perasaan
Guru memonitor perasaan siswa dan secara aktif mencoba mencegah perasaan mereka dari interferensi dalam pembelajarannya.Siswa mengekspresikan perasaan sewaktu terjadi balikan setelah pelajaran selesai.
f. Pandangan terhadap Bahasa dan Budaya
Bahasa dan budaya tidak dapat dipisahkan setiap bahasa dipandang unik walaupun memiliki struktur yang sama dengan bahasa lain.
5. Suggestopedia
a. Tujuan Pembelajaran
Pembelajar dapat belajar dengan langkah yang cepat. Bahasa asing digunakan untuk komunikasi,setiap hari diiringi kekuatan mental dan mengatasi rintangan secara psikologi.
b. Peran
Guru memiliki otoritas ,memberikan perintah dan respek terhadap pembelajar.Guru menekan perasaan negatife dan membatasi pembelajar.
Jika guru berturut-turut mengambil peran tersebut ,peran pembelajar akan seperti anak kecil ,spontan dan tidak malu-malu.
c. Proses Belajar Mengajar
Pembelajar belajar dalam lingkungan yang santai .Mereka memilih sebuah idetifikasi baru (nama atau kesempatan)dalam bahasa target dan budaya .Mereka menggunakan teks dialog yng disertai terjemahan dan catatan dalam bahasa asli pembelajar.Setiap dialog disajikan dengan konser musik .Guru membandingkan ujaran pembelajar dengan ritme tekanan musik .kesempatan berikutnya,guru membaca sedangkan pembelajar mendengarkan secara santai.Malam dan pagi harinya banyak-banyak membaca .Pembelajar memperoleh fasilitas dengan materi baru melalui aktivitas seperti dramatisasi,permainan ,tembang dan tanya- jawab.
d. Pandangan terhadap Bahasa dan Budaya
Bahasa adalah bagian arti yang bersifat nonverbal.Budaya mencakup kehidupan sehari-hari dan keindahan seni.
e. Aspek yang Ditekankan
Yang menjadi tekanan yaitu kosakata ,beberapa tata bahasa secara ekspilsit. Fokus kepada pembelajar adalah pemakaian bahasa terhadap penggunaan bentuk,membaca dan menulis.
f. Peran B1
Penerjemahan dapat memperjelas ,makna dialog ,guru menggunakan bahasa asli pembelajar pada awal-awal pembelajaran dan pada tahap berikutnya pemakaian bahasa asli semakin berkurang.Bahasa asli bisa digunakan lagi apabila dinggap penting.
6. Pembelajaran Bahasa Masyarakat
a. Tujuan Pembelajaran
Pembelajar dapat menggunakan bahasa secara komunikatif ,bertanggung jawab untuk belajar ,menyambut tugas tidak secara defensive,tidak pernah membagi intelektual dari perasaan.
b. Peran
Tindakan guru sebagai konselor,membantu pembelajar dengan pengetahuan usaha mereka dengan mencobakan bahasa asli kedalam situasi bahasa yang baru.Pada mulanya pembelajar adalah klien yang terikat da berkembang menjadi bebas setelah melalui empat tahap khusus.
c. Proses Belajar Mengajar
Usaha pembelajaran memerlukan enam unsur yaitu keamanan ,agresi, perhatian refleksi (pembelajar berfikir tentang bahasa dan pengalaman mereka )retensi dan diskriminasi (pemilahan perbedaan bentuk-bentuk dalam bahasa target).
d. Kaitan dengan Perasaan
Secara rutin guru menyelidiki perasaan pembelajar tentang pembelajaran dan menunjukan pengetahuan serta membantu cara mengatasi perasaan negatif mereka.
7. Metode Respon Fisik Total
- Tujuan Pembelajaran
Guru memberi pengalaman belajar yang menyenangkan ,menekan stress dan menyertai pembelajaran dalam bahasa asing.
- Peran
Pertam-tama,guru menberikan perintah dan pembelajar melaksanakan nya.Setiap pembelajar harus siap berbicara mereka mengambil peran secara langsung.
- Proses Belajar Mengajar
Pelajaran dimulai dengan tugas dari guru,pembelajar melakukan perintah itu .,guru mengkombinasikan tugas itu dalam suatu novel dan cara-cara yang penuh humor,akhirnya pembelajar mengikuti dengan senang,kemudian aktivitas meliputi permainan yang lucu.
- Interaksi
Guru berinteraksi dengan pembelajar secara individual dan kelompok .Interaksi dimulai dengan guru berbicara dan pembelajar merespon secara nonverbal.Apabila ada kekurangan atau esalahan langsung diperbaiki
8. Metode Komunikatif
a. Tujuan Pembelajaran
Pembelajar diharapkan memiliki kopetensi komunikatif.Pembelajar dapat menggunakan bahasa secara tepat dalam konteks sosial mengelola proses negosiasi makna dengan lawan bicara.
b. Peran
Guru merupakan fasilitator dalam kegiatan pembelajaran dangan mengelola aktifitas kelas.
c. Proses Belajar Mengajar
Dilakukan secara aktif komunikatif ,mereka menyajikan celah-celah imformasi yang diisi Materi yang digunakan adalah materi otentik dan pembelajar selau belajar dalam kelompok kecil.
d. Interaksi
Guru memprakarsai Interaksi antar pembelajar dan kadang-kadang berpartisifasi.
e. Kaitan dengan Perasaan
Individualitas dan kerjasama sanagat dianjurkan asalakan memberikan kenyamanan sosial dalam bahasa target.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Metode- metode peguasaan berbahasa hanya menekankan pada prinsip kerja guru yang terdiri dari konsep ,tujuan,peran,proses belajar mengajar ,interaksi pandangan terhadap bahasa-budaya,aspaek bahasa,peranan B1,alat evaluasi dan respon terhadap kesalahan.
B.Saran
Untuk kesempurnaan makalah ini penulis membutuhkan kritikan dan sara dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Suarna.Pringga Widagga.M.pd, Strategi Penguasaan
Bahasa,Adicipta,Yogyakarta,2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar